
"Sampai saat ini kasusnya mandek".lanjutnya.
Dia mendesak agar Kepolisian menerapkan pasal berlapis terhadap Sukamto terkait kasus penodongan senjata ke Takmir Masjid itu.
"Saya minta polisi mengusut hal ini mulai dari kepemilikan senjata api mbah Kamto, intimidasi dan sebagainya. Mbah kamto seharusnya bisa dikenakan pasal berlapis," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Sukamto aliah Mbah Kamto ini dikenal sebagai bos Rumah Karaoke Citra Dewi yang cabangnya tersebar di beberapa lokasi di Bandungan. Dari pengamatan di lapangan, keberadaan Masjid Annur di Kaumansari, Bandungan dari segala arah sudah dikepung oleh hotel dan tempat karaoke.
Harlah GPK (Gerakan Pemuda Ka'bah) Banyu Biru yang diadakan pada hari Sabtu tanggal 15-03-2014 lalu, menghadirkan suatu persoalan bagi kawan-kawan GPK Semarang dan jawa Tengah pada umumnya.
Para laskar GPK yang bergerak dari Temanggung menuju Semarang melewati Bandungan. Di depan sebuah hotel, para laskar mendadak berhenti dan tanpa dikomando secara serentak langsung "mengeksekusi" hotel CD tersebut.
Keresahan warga sekitar dengan adanya Hotel
Warga sekitar hotel CD tersebut sudah sangat resah dengan keberadaan hotel yang pengunjungnya selalu melakukan kema'shiyatan berupa pelacuran dan penyebaran miras.
Pemilik hotelpun seperti "memfasilitasi" pengunjung dengan membiarkan mereka (pengunjung) melakukan tindakan dan perbuatan ma'shiyat.
Warga masyarakat selama sudah melaporkan perihal hotel CD ini kepada aparat terkait, akan tetapi tidak ada respon sama sekali. Dan para laskar GPK yang notabene adalah warga masyarakat yang sudah sangat resah, tanpa tedeng aling meng eksekusi hotel CD tersebut. Kerusakan yang ditimbulkan akibat eksekusi ini sangat parah.
Seperti di jebak situasi
Dan "keanehan" sangat dirasakan oleh para laskar GPK. Mereka "seakan" digiring untuk melewati jalan menuju lokasi hotel CD di Bandungan tersebut.
Hampir semua akses jalan menuju Temanggung dan sekitarnya "diblokir" dan diarahkan ke satu arah, yaitu jalan yang menuju lokasi hotel CD.
Bentrokan terjadi. AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan penganut kristen batak menangkap 154 pemuda dari Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Jateng asal Temanggung dan telah menetapkan 11 diantaranya sebagai tersangka kasus penyerangan Hotel Citra Dewi, Bandungan Sebuah kawasan Prostitusi dan lokalisasi terbesar di Kabupaten Semarang.
Saat berita ini ditulis, (Rabu, 19032014, 15.00), para laskar GPK yang ditangkap sudah banyak yang dibebaskan oleh kepolisian, dan menahan 11 orang yang masih "diperiksa". Para laskar ini kini sudah aman.
Pemberitaan media tidak adil
Berita yang beredar di media massa, menyudutkan GPK tanpa merujuk kepada akar permasalahan yang sebenarnya, yaitu keberadaan hotel CD yang sangat meresahkan masyarakat sekitar lingkungan hotel karena memfasilitasi kemaksiatan.
Dan juga ketidakpastian hukum atas penanganan kasus teror yang dilakukan Mbah Kamto (panggilan akrab Sukamto) selaku owner Hotel kepada Takmir Masjid Kauman Bandungan karena dia yang telah melakukan pelecehan terhadap umat Islam, yaitu telah melakukan ancaman pembunuhan maupun teror dengan menodongkan senjata ke takmir masjid dekat hotel di kawasan loalisasi Bandungan itu.
Setidaknya kita sebagai masyarakat bisa berfikir kritis bahwa media arus utama memang masih terjebak dalam popularitas,rating dan uang seperti yang di katakan oleh M.fadhil dalam buku yang berjudul “Kezaliman Media Massa terhadap Umat Islam” .
Maka wajarlah apabila media berpihak pada siapa saja yang bisa menguntungkan mereka terlebih lagi pihak aparat mungkin juga mendapatkan keuntungan tersendiri dengan keberadaan hotel-hotel di kawasan Bandungan ini baik dalam bentuk izin atau uang keamanan.Terlepas itu resmi ataukah oknum berseragam.
Sistem Demokrasi sebagai sistem pemerintahan kita memang seperti itu perjalanannya.Dalam sistem ini faktor kepentingan lah yang menonjol.
Lanjutkan perjuanganmu saudara ku,semoga allah memudahkan segala upaya mu dalam berjuang menegakkan syariat islam.